Minggu, 20 September 2015

Famous Pianists: Yiruma



Yiruma (Bahasa Korea: 이루마 lahir di Seoul, Korea Selatan, 15 Febuari 1978; umur 37 tahun) adalah musikus, komponis,dan pianis berkebangsaan Korea. Yiruma mempunyai dua kewarganegaraan, Inggris dan Korea, tapi pada bulan Juni 2006 dia menanggalkan kewarganegaraan Inggris. Naman1ya mulai dikenal sejak dia menciptakan dan memainkan karyanya berjudul Kiss The Rain.
Saya mengira pertama kali Yiruma itu adalah pianis berkebangsaan Jepang eh ternyata Saya salah banget, dia orang Korea Selatan cuma dibesarkan di Inggris. Kenapa Saya suka Yiruma, tentu karena kualitas bermusiknya yang sangat baik. Terlebih bagi Saya sendiri, musik instrumental menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati. Saya termasuk orang yang sangat senang musik "soft", makanya sekali dengar karya Yiruma langsung jatuh hati.
Musik bisa dikatakan sebagai bahasa universal. Seseorang tidak perlu menguasai bahasa dan alat musik apa yang dipakai oleh pemainnya, untuk memahami apa yang sedang dimainkan atau dinyanyikan. Hanya karena persamaan ‘minat’ atau selera di musik, orang bisa saling kenal dan akrab. Musik insrumental mempunyai kekuatan menembus batas bahasa para pendengar dan penikmatnya. salah-satu pemusik favorit yang Saya sebutkan diatas. Bagi penikmat musik instrumental mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Yiruma yaaa...boleh jadi dia itu selevel Kitaro lah. Menurut Saya loo yaa, gak tahu kalo yang lain. Karyanya banyak ditonton jutaan orang di Channel YouTube, Saya yakin jika Anda menonton Yiruma sekali saja pasti ketagihan. hehehe..
Karya Yiruma salah-satunya yang mungkin sering kita dengar tapi gak tahu siapa yang mainkan lagunya,  OST film Twillight berjudul River Flows in You. Selain itu adapula karyanya yang sangat nge-hits banget judulnya Kiss the Rain.
Beberapa track yang wajib Anda masukkan dalam daftar lagu favorit nih:
  1. River Flows in You
  2. Kiss The Rain
  3. If I Could See You Again
  4. Love Me
  5. May Be
  6. Time Forget
  7. Because I Love You
  8. Fairy Tale
  9. I
  10. Hope
  11. It's Your Day
  12. On The Way
  13. Piano
  14. Sky
  15. Farewell
  16. Indigo
  17. Left My Heart
  18. Painted
  19. Reminiscent
  20. Till I Find You
  21. Wait There
  22. Passing By
  23. Spring Time
  24. With The Wind
  25. Yellow Room
  26. Tears On Love
  27. Stay In Memory
  28. When The Love Falls
  29. Poem And Like A Poem
  30. The Days That Il Never Come
Pokoknya semua lagu yang terdaftar enak didengar, apalagi kalo habis capek seharian diluar-_-" wihh langsung relax. Selamat mendengarkan, selamat menikmati musik instrumental dan selamat malam.
.

Rabu, 09 September 2015

Nasehat Imam Syafi'i Kepada Penuntut Ilmu


Nasehat Imam Syafi'i Kepada Penuntut Ilmu

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim


Inilah nasehat Imam Syafi'i rahimahullah kepada para penuntut ilmu. Inilah nasehat yang dulu dipegangi dengan kuat dan mengantarkan banyak orang meraih manfaat menuntut ilmu. Mari sejenak kita perhatikan:

أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَاٍ  بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَان

"Saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan rinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) bersungguh-sungguh, (4) dirham (kesediaan keluarkan uang), (5) bersahabat dengan ustadz, (6) memerlukan waktu yang lama.”


Inilah sikap mental yang seharusnya kita tanamkan kepada anak didik kita. Siap berpayah-payah, semangat bertekun-tekun belajar.

Sesungguhnya yang dimaksud dirham bukanlah banyaknya harta, tetapi terutama kesediaan/kerelaan hati mengeluarkan uang untuk meraih ilmu. Berpijak pada nasehat yang ditanamkan di awal belajar, lapar itu lebih disukai santri asalkan dapat membeli buku. Sikap ini saya pegang saat kuliah. Bukan untuk nyentrik jika kuliah pakai kresek (kantong plastik belanja). Tapi karena buku lebih utama.

Teringat kawan-kawan masa kecil yang cemerlang. Mereka justru akrab dengan rasa lapar. Tetapi mereka amat bersemangat. Lapar kerap jadi pilihan karena mendahulukan ilmu dan mereka justru menjadi cemerlang justru karena itu. Perhatian hanya tertuju pada belajar. Tidak disibukkan oleh urusan makanan. Maka sulit saya memahami penjelasan "sebagian ahli": tidak sarapan sulitkan belajar

Bersahabat dengan Ustadz bukan karena mengharap nilai yang bagus, tapi untuk meraup ilmu yang barakah dan berlimpah. Dulu kesempatan memijat ustadz merupakan kesempatan penuh manfaat. Memijat merupakan kesempatan mendengar limpahan nasehat ustadz. Ini bukanlah soal joyful learning. Justru ini soal kesediaan berpayah-payah demi meraih ilmu yang lebih utama. Ada semangat di sana.

Bersahabat dengan ustadz bahkan tak hanya terkait kesempatan meraup kesempatan lebih banyak untuk memperoleh curahan ilmu darinya. Lebih dari itu adalah ikatan jiwa antara murid dan guru. Teringat, ketika guru sakit, sedih sekali perasaan ini & bersegera mendo'akan. Ikatan semacam ini menjadikan kehadiran guru senantiasa dinanti dan tutur katanya didengarkan sepenuh hati. Inilah bekal amat berharga.

Ketika murid benar-benar memiliki keterikatan hati dengan guru, cara mengajar yang monoton pun tetap membangkitkan antusiasme. Sebaliknya, ketika guru semata hanya mengandalkan metode mengajar, cara yang atraktif pun tak jarang hanya memikat sesaat di kelas. Murid betah mendengarnya karena menarik dan lucu, tapi tak menumbuhkan antusiasme untuk belajar lebih serius di luar kelas. Apalagi jika salah memahami istilah belajar tuntas sehingga seakan tak perlu lagi belajar setiba di rumah, bahkan hingga tertidur pulas di malam hari. Padahal antusiasnya anak belajar sepulang sekolah merupakan salah satu tanda belajar otentik. Jika kita sangat meminati sesuatu, sakit pun tak menghalangi untuk menekuninya.

Maka membekali murid dengan menumbuhkan sikap percaya kepada guru, hormat serta ikatan emosi dengan guru amat mendesak dilakukan. Dalam hal ini, kita dapat membincang dari kacamata efektivitas pembelajaran. Tapi saya lebih suka melihat dari segi kebarakahan belajar. Masalah "barakah" memang terasa makin asing dalam pembicaraan tentang pendidikan, hatta itu sekolah Islam. Padahal ini sangat penting.

Prinsip lain yang dinasehatkan oleh Imam Syafi'i rahimahullah bagi penuntut ilmu adalah طُوْلُ زَمَان (memerlukan waktu lama). Seorang santri (murid) harus menyiapkan diri menghabiskan waktu yang panjang untuk mencapai pemahaman yang mendalam terhadap ilmu.

Jauhi sikap instant dan tergesa-gesa (isti'jal) ingin menguasai ilmu dengan segera. Penghambat tafaqquh (upaya memahami secara sangat mendalam) adalah sikap tergesa-gesa. Pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat, tetapi pemahaman yang matang dan mendalam hanya dapat diraih dengan kesabaran dan kesungguhan. Grabbing informations dapat dicapai dengan speed reading. Tetapi untuk pemahaman mendalam, yang diperlukan adalah deep reading.

Kesediaan mencurahkan perhatian dan menempuh proses yang lama merupakan kunci untuk meraih keutamaan-keutamaan ilmu yang sangat tinggi. Banyak hal yang dapat dipelajari dalam waktu singkat. Tapi untuk menghasilkan penguasaan yang matang kerap memerlukan waktu panjang. Meski demikian, sekedar siap menjalani masa yang panjang tidak banyak bermakna apabila tidak disertai ketekunan. Ada kesabaran, ada ketekunan.

Sebagian ilmu menuntut ketekunan untuk masa yang panjang. Keduanya diperlukan. Ini memerlukan daya tahan yang tinggi. Ada orang yang cerdas sehingga mudah memahami. Tapi ada sebagian ilmu yang menuntut ketekunan, masa yang panjang dan sekaligus kecerdasan. Dalam bidang sains pun sabar, tekun dan cerdas diperlukan secara bersamaan. Semisal untuk bidang yang memerlukan observasi longitudinal.

Jika ada guru yang bertanya, apa bekal penting bagi seorang murid, maka nasehat Imam Syafi'i rahimahullah ini yang seharusnya ditanamkan kuat-kuat. Ditanamkan kuat-kuat hingga membekas. Bukan sekedar menjadi pengetahuan sekilas. Semoga ini dapat membentuk sikap belajar yang kuat dan mantap.

Jika adab tertanam kuat dan sikap belajar mengakar dalam diri murid, maka guru yang monoton pun akan didengar sepenuh perhatian. Lebih-lebih guru yang bagus kemampuannya mengajar. Tetapi sekedar pintar mengajar, tak bermakna jika murid lemah adabnya buruk sikapnya.

Sekian. Meski masih tertatih mengais hikmah, semoga ada yang dapat kita amalkan. Mohon koreksi.


Minggu, 28 Juni 2015

Menu Seimbang


      Sebagaimana diketahui, orang perlu memakan makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang seimbang. Agar tubuh dapat tumbuh dengan baik dan menjadi sehat. Oleh karena itu pengetahuan akan kandungan zat-zat gizi yang terdapat dalam bahan-bahan makanan perlu diperhatikan dalam menyusun hidangan menu seimbang.
      Dalam penyusunan menu sehari-hari yang seimbang dapat berpedoman kepada empat sehat lima sempurna, yang sudah lama dianjurkan. Susunan hidangan itu adalah sebagai berikut:
a. Makanan pokok yang terdiri dari sepiring nasi atau penukarnya, seperti dari jagung, cantel (hanjeli), ubi, talas, singkong, sagu, mie, bihun, dan makaroni. Makanan pokok ini memberikan rasa kenyang dan sebagai sumber tenaga.
b. Lauk pauk yang terdiri dari sepotong ayam atau penukarnya seperti, sebutir telur, sepotong daging/ikan, kacang-lacangan, dan lain sebagainya. Lauk pauk memberi rasa enak pada makanan.
c. Sayur mayur yang merupakan pendorong makanan agar mudah ditelan.
d. Buah-buahan, bahan makanan yang terakhir untuk menghilangkan rasa amis dari makanan.
e. Untuk melengkapi susunan hidangan ini dapat ditambahkan susu bila biaya rumah tangga mencukupi. Susu penting untuk pertumbuhan anak-anak dan kesehatan ibu yang sedang hamil atau menyusui.

     Banyak orang yang berpendapat sangat sukar untuk menyusun hidangan yang seimbang bagi keluarga yang sederhana, seperti keluarga petani kecil. Sesungguhnya tidaklah demikian apabila keluarga tersebut sudah mengetahui bahan makanan bernilai gizi tinggi yang harganya murah dan mudah diperoleh.
     Dalam menyusun hidangan sehari-hari perlu diperhatikan:
1. Makanan yang dihidangkan memenuhi syarat-syarat kesehatan.
2. Makanan tersebut menimbulkan selera baik rasa, warna maupun baunya.
3. Jenis makanan yang dihidangkan perlu dikombinasikan dengan baik.
4. Kombinasi makanan setiap hari perlu dianekaragamkan, agar anggota keluarga tidak bosan. Oleh karena itu susunan menu setiap hari perlu diubah.

Pola hidangan yang dapat digunakan untuk menyusun menu (hidangan) setiap hari adalah sebagai berikut:
Pagi : makanan pokok, teh/kopi/susu
Siang : makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan
Sore : makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.

Berdasarkan pola hidangan tersebut di bawah ini diberikan contoh susunan menu untuk satu keluarga dengan biaya yang relatif murah.

Hari I
Pagi : singkong bakar + kopi
Siang : nasi singkong + ikan mujair goreng + sayur kacanng + kripik bayam
Sore : nasi ganyong + tempe goreng + sayur kacang + kripik bayam

Hari II
Pagi : talas rebus + kopi
siang : nasi talas + dendeng ragi + sayur lodeh + tomat buah
sore : nasi jagung + tahu goreng + sayur lodeh + tomat buah

Hari III
Pagi : ubi jalar
Siang : nasi ubi jalar + sambal goreng + kering tempe + urap kembang turi + kripik bayam
Sore : nasi singkong + ayam goreng + kerupuk + urap kembang turi + buah


Sumber: Departemen Pertanian. 1988.Menu Seimbang. Bandung: CV.Widya Karya Utama.

Resep Bon Cabe ala Rumahan

Assalamualaikum...selamat sore :D
hayo pada ngebuburit kemana nih? yang ngebuburitnya di rumah aja cobain deh bikin sesuatu untuk dimakan pas buka nanti sama nasi anget. Dijamin makan jadi lebih berselera!
Resep kali ini sebetulnya gak cocok ya buat bukaan, lambung bisa kaget kena pedes. Tenang, level kepedasannya bisa disesuaikan menurut selera masing-masing. Atur sendirilah yak kalo itu mah :D. Oh iya, bon cabe ini bisa di buat cocolan tahu goreng, tempe goreng, mie rebus, gorengan dll. Fungsinya sama kayak sambel aja, cuma bedanya ini kering.
Salah satu anggota grup masak di Facebook sering  nge-share resep bon cabe. Karena saya orangnya doyan sama yang pedes-pedes, baru liat sepintas penampakannya di layar PC udah ngiler aja bawaannya. Setelah baca resep ternyata bikinnya gak susah loo, cuma mesti sabar pada proses pengeringan cabainya. Proses pengeringan secara alami dijemur di terik sinar matahari membutuhkan waktu sekitar satu minggu, nah kalo mau kilat dan gak mau ribet cukup di oven 3-5 jam. Hehe kebayang deh gas abis cuma buat ngeringin cabe doang. Ngomong-ngomong bon cabe siap pakai banyak dijual di swalayan dan walmart terdekat, biasanya merk KOBE (bukan iklan ya). Nah, masalahnya kalau beli dapetnya dikit. Kalau bikin di rumahkan bisa menang banyak. Udah gitu MSG-nya agak lebay di lidah, jadi khawatir. Ok, dari pada lama-lama ngoceh ngasih pembukaannya kelamaan, lebih baik langsung aja share saja resepnya.

Bahan :

250 gram cabai rawit merah segar, cuci bersih lalu jemur di terik matahari selama tiga hari hingga agak mengering, setelah itu oven selama 1 jam.
100 gram teri nasi medan, goreng kering

Bumbu :

6 siung bawang merah, iris tipis lalu goreng sampai kering
5 siung bawang putih, iris tipis lalu goreng sampai kering
1 sendok makan gula pasir
1 bungkus kaldu ayam bubuk (jika suka)
garam secukupnya

Cara Membuat :
Blender atau tumbuk cabai yang telah dikeringkan tadi hingga menjadi butiran kasar, ingat yaa jangan terlalu halus supaya rasanya tidak berubah dan gak jadi cabe bubuk,hehe. Tambahkan bawang merah, bawang putih dan teri nasi medan yang telah di goreng tadi, aduk hingga rata. Panaskan wajan dengan api kecil, masukkan campuran bahan-bahan tadi sambil di aduk-aduk cepat supaya tidak gosong. Tambahkan gula pasir, kaldu bubuk dan garam. Koreksi rasanya apa sudah pas atau belum di lidah, jika sudah angkat dan dinginkan. Masukkan ke dalam jar kedap udara agar bon cabe tahan lama.

Semoga resepnya bermanfaat, selamat mencoba di rumah yaaaa :D

Kamis, 28 Mei 2015

Resep Easy Homemade Pizza

Pizza adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang dalam oven dan biasanya dilumuri saus tomat dengan bahan tambahan bahan makanan tmbahan lannya yang bisa dipilih. Jenis bahan lain juga dapat ditaruh di atas pizza biasanya daging dan saus. Rotinya biasa dibuat seperti roti biasa namun bisa diberi rasa tambahan dengan mentega, bawang putih, tanaman herbal, atau wijen. Biasanya dimakan selagi panas (lazimnya di negara asalnya untuk makan siang dan makan malam), tetapi ada pula yang disajikan dingin, saat sarapan atau piknik. Pizza biasa dimakan di restoran, di pasar grosir atau di super market, dan dapat pula dipesan melalui telepon atau email melalui web pesan antar. 

Nah, diantara Anda ada yang kesulitan untuk menikmati pizza, mungkin lokasi keberadaan pizza jauh dari rumah atau pun harganya terlalu mahal untuk dibeli(hoho, pakai kejunya bukan yang abal-abal sih). Terkadang kita juga bosan makan nasi, ingin makan makanan yang berbeda. Saya membuat beberapa menu makanan yang bisa digunakan sebagai camilan atau makanan berat sekaligus. Satu macam menu tapi padat gizi dan terpenuhi semua kebutuhannya baik karbohidrat, protein, mineral dan vitaminnya. Kali ini saya membuat pizza dengan toping sesuka hati, ya mau jamur ya monggo, sosis, potongan kentang ataupun toping yang lainnya yang penting Anda suka. 

Pizza Homemade
Bahan roti: 
300 gram terigu protein tinggi
1 butir telur ayam/bebek
1 sdm dry yeast/ ragi instant 
1 sdm gula putih 
sejumput garam 
30 ml minyak goreng, jika ada Anda bisa menggunakan minyak zaitun. 
150 ml air matang

Cara membuat : Campurkan bahan kecuali minyak goreng dan air, aduk hingga rata. Kemudian masukkan air sedikit demi sedikit sampai dirasa cukup,aduk selama 10 menit. Terakhir masukkan minyak goreng/ minyak zaitu, aduk kembali sampai benar-benar kalis( kalis ditandai adonan jika ditarik elastis dan tidak mudah putus). Diamkan selama 30 menit hingga mengembang karena proses fermentasi dari ragi. 

Bahan saus:
sdm minyak goreng/minyak zaitun
1 siung bawang putih cincang
300 gram saus tomat botolan
1/sdt garam halus
1 sdt gula putih 
oregano 

Note: Jika di tempat tinggal Anda sulit mencari oregano, bisa juga gunakan saus pasta yang biasa dijual di minimarket. 

Cara membuat: Panaskan minyak goreng/minyak zaitun ,tumis bawang putih sampai layu. Masukkan pasta/saos tomat, masak sampai meletup. Masukkan garam, gula, oregano. tunggu hingga matang.

Bahan toping: 
50 gram daging cincang/ayam/sosis/jamur/udang/tuna(terserah Anda ya pokoknya)
1/4 paprika (saya lebih suka pakai cabai hijau besar, di cuci bersih. Rasanya lebih menggigit)
50 gr jagung manis pipil atau kalengan
Keju cheddar
mayonaise

Bahan toping pizza bisa disesuaikan dengan selera Anda ya!

Finishing: 
1. Bentuk adonan menjadi bulat
2. Letakkan saus yang tadi telah dimasak diatas adonan pizza
3. Letakkan berbagai macam toping, terakhir beri mayonaise. 
4. Oven kurang lebih 20 menit  dengan suhu 200.

Mudahkan? kalo dilihat resepnya kayaknya panjang banget, tapi percaya deh kalo udah dipraktekin tidak sesulit yang kita bayangkan. Ayo silahkan coba membuat santapan untuk keluarga Anda di rumah.

-merci-

Resep Mie Ayam Sehat (Mie Ayam Wortel)


Mie Ayam Sehat


Siapa yang tak kenal mie ayam, panganan alternatif pengganti nasi ini cukup banyak digemari oleh semua lapisan masyarakat. Tekstur mie yang kenyal dan rasa khas dari campuran bumbu-bumbu memberikan kesan tersendiri di lidah. Saya salah-satu penggemar mie ayam, namun dengan merebaknya mie berformalin membuat khawatir. Jadi, setiap mau makan mie ayam selalu ada perasaan was-was. Maka dari itu Saya mencoba belajar membuat mie ayam sendiri di rumah dengan bahan-bahan berkualitas baik, sehat dan tentunya memiliki gizi tinggi. Ternyata membuat mie ayam itu gak sulit lo, asal dilakukan secara teliti dan membaca resep secara seksama.

Mie Ayam Sehat (Mie Ayam Wortel)

Bahan mie:
500 gr tepung terigu protein tinggi
3 butir telur ayam/bebek
3 sendok tepung tapioka
1 sdt garam halus
1 buah wortel ukuran besar diparut halus

Bahan tumisan ayam:
300 gr daging ayam
1 ruas jahe
4 siung bawang putih memarkan
4 siung bawang merah cincang halus
5 sdm kecap asin
5 sdm kecap manis
1 sdt lada bubuk
10 sdm minyak goreng
1 sdm garam

Bahan minyak ayam bawang :
1000 ml minyak goreng
bawang putih 10 siung
150 gr lemak ayam
1 sdt lada bubuk

Pelengkap:
pangsit
bawang daun cincang (jika suka)
sawi hijau
Saus cabai

Cara membuat:
1. Bahan mie: campur semua bahan, aduk merata hingga benar-benar kalis. Diamkan selama kurang lebih 30 menit dalam suhu ruangan. Setelah itu giling dengan mesin mie atau bisa secara manual dengan menggunakan gilingan kayu. Jika sudah cetak membentuk mie, sisihkan.
2. Bahan tumisan: panaskan wajan dengan api sedang, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum, setelah itu masukkan jahe dan daging ayam yang telah dicincang. Masukkan air, tunggu sampai mendidih. Jika sudah mendidih tambahkan bahan-bahan lain seperti lada bubuk,garam, kecap manis dan kecap manis. Tunggu sampai airnya berkurang.
3. Minyak ayam bawang: panaskan minyak goreng, tumis bawang putih sampai harus. Kemudian tambahkan lemak ayam dan lada bubuk masak sampai lemak ayam agak mengering.

Cara penyajian:
1. Panaskan air hingga mendidih, masukkan mie yang telah dibentuk bersama sawi hijau. Masak 10-15 menit (sampai mengembang sempurna/matang). Siapkan mangkuk yang berisi minyak ayam bawang. Jika dirasa sudah matang angkat dan tuangkan kedalam mangkok yang berisi minyak ayam bawang tadi, aduk-aduk sebentar.
2. Tuangkan beberapa sendok tumisan ayam, sajikan bersama bahan pelengkap pangsit, saus cabai dan bawang daun cincang. Mie ayam siap dinikmati

Selamat mencoba sendiri di rumah! semoga berhasil >_<

-merci-

Kamis, 11 September 2014

Atrert, Semoga Hidup 1000 Tahun Lagi.

Siang ini, Saya mencoba membongkar beberapa tulisan yang ada di grup Sukabumi Heritage, group yang mengupas sejarah Sukabumi. Atret, mungkin orang sukabumi kota sudah hafal terlebih untuk anak-anak. Ditulis oleh Bapak Hargy Hermawan , saya akan suguhkan mengenai Atret khususnya untuk orang-orang Sukabum. Selamat membaca!


Atret adalah kenangan. Egon Hendi Faizal memasang  potretnya di grup soekaboemi heritage, di facebook yang beken itu, awal Maret 2009. Bahkan tanpa efek sephia pun, potret itu sudah sangat dramatis. Seorang tua, sendirian di kerumunan sampah, entah sedang menyantap apa. Mungkin limbah pasar. Pandangannya kosong.

Dari secarik potret itu, kenangan itu mengalir. Masa kecil dari banyak generasi terurai. Atret, entah siapa pula nama aslinya, adalah teman bagi siapapun yang pernah menjadi kanak-kanak di Sukabumi. Ia sangat mudah ditebak. Lewat berjalan kaki, membawa gembolan, lalu berhenti jika sebongkah batu diletakkan di hadapannya. Atret dan gembolan yang dipitingnya akan berjalan maju lagi, setelah mundur beberapa tapak, menyingkirkan si batu penghalang yang diletakan anak-anak yang mengodanya. Begitu ia lakukan selama puluhan tahun. Dari sanalah ia beroleh julukan Atret (dari bahasa Belanda: achteruit. Artinya: Mundur. thx to Bambang Setiawan).

Tentu saja, ia tidak waras. Syahdan karena kelewat terobsesi ingin mengendari mobil. Nendi Afghani sudah menggodai Atret ketika ia masih di SD, di akhir tahun 60-an.

Betapa takjubnya Nendi melihat sosok Atret masih seperti yang ia lihat 40 tahun silam.

Dan Nendi tidak sendirian. Sekali lagi, Atret adalah kenangan buat semua semua orang.  Potret yang dipasang Egon mendapat komentar paling banyak, paling responsif, paling rame, dibanding semua foto yang ada di grup soekaoemi heritage. Mungkin karena Atretlah, sebenarnya, sang “soekaboemi heritage”.

Ia  mewariskan kegembiran dari generasi ke generasi--dan itu terhambur kembali ketika potretnya mendunia di ranah maya. Rute jelajah Atret yang luar biasa membuat lebih banyak orang bisa menemukan lagi kepolosan masa kecilnya. Atret lebih fenomenal dari orang tak waras lain di Sukabumi. Saya membaca di blog Bambang Setiawan (http://startfromsprouts.blogspirit.com) tentang para "kolega" Atret. Ada Oyay, ada Kaliwon. Bambang pernah tinggal di Sukabumi pada 1955-1973.  Saya kira, Oyay dan Kaliwon  tak bisa membandingi popularitas Atret. Bahkan Bupati, Walikota, Dandim, Kapolres, juga mantan-mantannya, tak akan seternama Atret.

Mungkin sudah hampir setengah abad Atret menjadi bulan-bulanan orang. Padahal, selama kurun itu pula, ia memberi kita rasa senang. Memberi kita begitu banyak tema percakapan. Memberi rasa takjub dan heran.  Dan kita masih membulan-bulaninya di internet. Ada yang mengusulkan agar dibuatkan fansgroup untuk “si emang”  yang memang ngangenin ini. Wajar. Insting bercanda urang Sukabumi akan spontan meledak jika sudah membahas sosok legendaries ini. Saya sendiri tak henti terbahak selama bermenit-menit setiap membaca postingan tentang Mang Atret—bahkan setelah membaca postingan sendiri sekalipun.

Beberapa hari potret sang fenomenal itu terpampang. Hingga kemudian saya menyadari, saya kira, kita tidak fair. Atret sudah begitu baik. Tak pernah “nangkeupan awewe,” jarang marah, malah murah senyum. Batu yang sangat kecil pun ia hormati. Di hadapan batu itu, ia pasti akan berhenti berjalan dan melakoni ritualnya. Mundur satu dua langkah, maju, membuang batu, berjalan lagi.

Atret seharusnya mendapat perlakuan lebih pantas. Bupati dan Walikota Sukabumi sudah kerap berganti, pasar-pasar banyak direnovasi dan sebagian premannya mati. Ribuan malam berlalu. Ia masih kapiran. Mengais-ngais sisa makanan di Pasar Pelita, di Pasar Gudang. Mungkin ia sudah tak kuat lagi berjalan hingga Pasar Cisaat. Mungkin sudah 75 tahun lebih umurnya. Mungkin tak lama lagi ia tiada tanpa sempat mendapat balasan apapun dari jutaan orang yang terbahak, setelah ia memenuhi “rikues” lagu “pakuluman.”  Percayalah, Atret tak akan pernah meminta balasan itu.  Ia orang yang sangat baik. Saya berharap, ia hidup 1000 tahun lagi….