Kamis, 11 September 2014

Atrert, Semoga Hidup 1000 Tahun Lagi.

Siang ini, Saya mencoba membongkar beberapa tulisan yang ada di grup Sukabumi Heritage, group yang mengupas sejarah Sukabumi. Atret, mungkin orang sukabumi kota sudah hafal terlebih untuk anak-anak. Ditulis oleh Bapak Hargy Hermawan , saya akan suguhkan mengenai Atret khususnya untuk orang-orang Sukabum. Selamat membaca!


Atret adalah kenangan. Egon Hendi Faizal memasang  potretnya di grup soekaboemi heritage, di facebook yang beken itu, awal Maret 2009. Bahkan tanpa efek sephia pun, potret itu sudah sangat dramatis. Seorang tua, sendirian di kerumunan sampah, entah sedang menyantap apa. Mungkin limbah pasar. Pandangannya kosong.

Dari secarik potret itu, kenangan itu mengalir. Masa kecil dari banyak generasi terurai. Atret, entah siapa pula nama aslinya, adalah teman bagi siapapun yang pernah menjadi kanak-kanak di Sukabumi. Ia sangat mudah ditebak. Lewat berjalan kaki, membawa gembolan, lalu berhenti jika sebongkah batu diletakkan di hadapannya. Atret dan gembolan yang dipitingnya akan berjalan maju lagi, setelah mundur beberapa tapak, menyingkirkan si batu penghalang yang diletakan anak-anak yang mengodanya. Begitu ia lakukan selama puluhan tahun. Dari sanalah ia beroleh julukan Atret (dari bahasa Belanda: achteruit. Artinya: Mundur. thx to Bambang Setiawan).

Tentu saja, ia tidak waras. Syahdan karena kelewat terobsesi ingin mengendari mobil. Nendi Afghani sudah menggodai Atret ketika ia masih di SD, di akhir tahun 60-an.

Betapa takjubnya Nendi melihat sosok Atret masih seperti yang ia lihat 40 tahun silam.

Dan Nendi tidak sendirian. Sekali lagi, Atret adalah kenangan buat semua semua orang.  Potret yang dipasang Egon mendapat komentar paling banyak, paling responsif, paling rame, dibanding semua foto yang ada di grup soekaoemi heritage. Mungkin karena Atretlah, sebenarnya, sang “soekaboemi heritage”.

Ia  mewariskan kegembiran dari generasi ke generasi--dan itu terhambur kembali ketika potretnya mendunia di ranah maya. Rute jelajah Atret yang luar biasa membuat lebih banyak orang bisa menemukan lagi kepolosan masa kecilnya. Atret lebih fenomenal dari orang tak waras lain di Sukabumi. Saya membaca di blog Bambang Setiawan (http://startfromsprouts.blogspirit.com) tentang para "kolega" Atret. Ada Oyay, ada Kaliwon. Bambang pernah tinggal di Sukabumi pada 1955-1973.  Saya kira, Oyay dan Kaliwon  tak bisa membandingi popularitas Atret. Bahkan Bupati, Walikota, Dandim, Kapolres, juga mantan-mantannya, tak akan seternama Atret.

Mungkin sudah hampir setengah abad Atret menjadi bulan-bulanan orang. Padahal, selama kurun itu pula, ia memberi kita rasa senang. Memberi kita begitu banyak tema percakapan. Memberi rasa takjub dan heran.  Dan kita masih membulan-bulaninya di internet. Ada yang mengusulkan agar dibuatkan fansgroup untuk “si emang”  yang memang ngangenin ini. Wajar. Insting bercanda urang Sukabumi akan spontan meledak jika sudah membahas sosok legendaries ini. Saya sendiri tak henti terbahak selama bermenit-menit setiap membaca postingan tentang Mang Atret—bahkan setelah membaca postingan sendiri sekalipun.

Beberapa hari potret sang fenomenal itu terpampang. Hingga kemudian saya menyadari, saya kira, kita tidak fair. Atret sudah begitu baik. Tak pernah “nangkeupan awewe,” jarang marah, malah murah senyum. Batu yang sangat kecil pun ia hormati. Di hadapan batu itu, ia pasti akan berhenti berjalan dan melakoni ritualnya. Mundur satu dua langkah, maju, membuang batu, berjalan lagi.

Atret seharusnya mendapat perlakuan lebih pantas. Bupati dan Walikota Sukabumi sudah kerap berganti, pasar-pasar banyak direnovasi dan sebagian premannya mati. Ribuan malam berlalu. Ia masih kapiran. Mengais-ngais sisa makanan di Pasar Pelita, di Pasar Gudang. Mungkin ia sudah tak kuat lagi berjalan hingga Pasar Cisaat. Mungkin sudah 75 tahun lebih umurnya. Mungkin tak lama lagi ia tiada tanpa sempat mendapat balasan apapun dari jutaan orang yang terbahak, setelah ia memenuhi “rikues” lagu “pakuluman.”  Percayalah, Atret tak akan pernah meminta balasan itu.  Ia orang yang sangat baik. Saya berharap, ia hidup 1000 tahun lagi….

Selasa, 09 September 2014

4 "produk" kecantikan yang tidak bisa dibeli di gerai kosmetik manapun. Apakah itu?

 sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/60757-4-produk-kecantikan-ini-justru-tidak-dapat-anda-beli-di-gerai-kosmetik-manapun-apakah-itu.html


Berdandan, meluruskan rambut, mengeriting rambut, sulam alis dan ada banyak lagi hal yang sibuk kita, para perempuan, lakukan untuk mendapat tampilan yang menarik. Tapi, apakah benar hanya tampilan luar yang penting? Apakah kita semua bisa tampil percaya diri tanpa sentuhan makeup dan berbagai manipulasi kecantikan lainnya?
Jawabannya: YA! Kita semua bisa percaya diri keluar rumah tanpa sentuhan make up berlebihan dan tampil cantik selalu. Kecantikan bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang berani menjadi diri sendiri. Ada lebih banyak hal dalam diri Anda yang dapat menggambarkan kepada dunia luar tentang kemampuan diri Anda, jauh lebih dahsyat daripada kemampuan shading dan contouring makeup artist terkenal sekalipun. Apa sih rahasianya? Lima hal yang tercantum berikut ini akan membuat Anda cantik tanpa perlu membelinya di gerai kosmetik.
1. Passion (gairah)
Orang yang penuh gairah dalam menjalani hidup adalah orang yang paling bahagia. Mengapa? Dengan passion (gairah), seseorang telah mengetahui apa yang mendorong mereka bangun dan menjalani hidup sehari-hari. Perempuan yang memiliki gairah dalam hidupnya, akan fokus untuk mengejar tujuan-tujuan tersebut. Perempuan yang seperti ini tidak akan menarik perhatian seisi ruangan dengan kecantikannya, tetapi dengan semangatnya.
2. Kepedulian dan rasa syukur
Seseorang yang peduli pada orang lain dan mempunyai semangat altruisme tinggi tentunya akan dicintai lingkungan sekitarnya. Peduli pada orang lain lebih daripada diri sendiri dan berempati tentunya bukanlah hal yang mudah. Dengan peduli pada orang lain, apalagi yang nasibnya tak seberuntung kita, kita belajar untuk lebih bersyukur, bukan? 
Bukankah lebih menyenangkan bergaul dengan orang yang selalu mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupnya ketimbang yang setiap menit mengeluh tentang udara panas dan setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan?
3. Pemikiran-pemikirannya
Ketika seorang perempuan dapat memberikan solusi-solusi kreatif, terbuka menerima pendapat orang lain dan dapat berargumen dengan cerdas, siapa yang tak tertarik padanya? Percayalah, hal ini akan menunjukkan keseksian seorang perempuan lebih daripada menggunakan baju berbelahan rendah.
Ingin menjadi seperti perempuan ini? Banyaklah membaca dan bukalah lingkaran pergaulan seluas-luasnya. Dijamin, semakin luas Anda melihat dunia, semakin luas pula pemikiran Anda.
4. Kemandirian dan Ketegarannya
Dalam menghadapi situasi atau tragedi yang menyulitkan, ada banyak reaksi orang menjalaninya. Ada yang sekedar melaluinya, tetapi ada juga yang menjadikannya lebih kuat lagi. Percaya atau tidak, Ladies, pengalaman (sekalipun itu pengalaman buruk) akan membentuk bagaimana kita akan menjadi pribadi selanjutnya.
Cara kita mengatasi masalah, menemukan solusi dan kembali bangkit akan membuat kita lebih kuat, percaya diri dan lebih percaya diri lagi. Tentunya, kepercayaan diri tidak akan dapat Anda temui di gerai kosmetik mana pun di seluruh dunia, bukan?